--> PENDIDIKAN DAN DINAMIKA MORAL BANGSA

Pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia sebenarnya bagus dan sangat respektif dengan dinamika sosial budaya bangsa, serta ditunjang percepatan pembangunan baik sektor informal maupun sektor formal. Namun demikian kita sayangkan keadaan yang demikian dihambat dengan perilaku pejabat yang kebetulan dapat dikatakan menempati tempat yang basah, dengan sangat rendahnya moral pancasila, sebagai pondasi pembangunan bangsa Indoneisa.

Peristiwa bank cenurty, korupsi yang terjadi di kalangan pejabat Pajak Indoneisa, cukup mencengangkan seluruh bangsa Indonesia, betapa sakit hatinya rakyat Indoneisa yang di khianati oleh mereka yang kebetulan dipercaya oleh rakyat, perampokan, perampasan harta rakyat terjadi di mana-mana, mulai dari kasus Korupsi beberapa bupati di Indoneisa, beberapa Gubenur, pegawai-pegawai Pajak di Surabaya, di Jakarta, serta saya nyakin masih banyak lagi pengkhianat-pengkhianat bangsa yang mengutamakan kepetingan pribadi atau golongan, masih ada juga pengkhianat rakyata di beberapa oknum anggota DPR, ada yang sudah diseret di pengadilan ada yang dalam proses, bahkan ada yang belum ketahuan.

Kepemimpinan SBY sebanarnya sudah menunjukan arah yang positif dengan selalu memperhatikan kepentingan rakyat Indoneisa, salah satu contoh di Pulau Bali SBY merencanakan adanya Kredit Usaha Rakyat, dulu adanya Bantuan Langsung Tunai, untuk rakyat miskin dan banyak sekali program-program mulia pemerintah demi kemakmuran rakyatnya. sayang sekali lagi oknum-oknum pejabat yang kurang mulia, menghancurkan program SBY yang sangat mulai tersebut.

Dengan demikian untuk menghambat perilaku menuju korupsi perlu adanya meninjau kembali sistem pendidikan di Indoneisa, dimana pada umumnya pendidikan di Indonesia hanya menekankan kearah kognitifnya saja, dengan memperkosa otak sebelah kiri, sehingga kurang berfungsinya otak sebeleah kakn. Jadilah manusia-manusia robot Indoneisa.

Bahkan kalau kita melihat robot, berjalan tanpa mempunyai persaan, yang ada hanya perintah dan hasil semata tanpa memperdulikan orang lain. Bangsa Indonesia kehilangan jati diri, kenapa karena pendidikan dikikis terus seolah-olah tidak penting untuk menyongsong kemajuan bangsa Indonesia dimasa yang akan datang. Ketika Pendidikan Moral Pancasila di galakan dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga Ke Perguruan Tinggi, hasil berikutnya lumayan, mereka masih tahu unggah-ungguh dalam tatanan kehidupan bermasyarakatnya. Ketika Pendidikan Moral Pancasila dihapus, diganti materi yang bersifat meterialistis semata, yaitu diganti dengan Pendidikan Kewarganegaraan, maka setiap manusia hanya dapat mengambil kepentingan pribadinya, kepentingan keluarga, golongan tanpa memperhatikan kepentingan bangsa dan negara.

Sebagus apapun seorang Presiden memimpin, akan hancur, jika disekitarnya orang-orang yang diperkerjakan kurang bermoral pancasila. Kini Indoneisa sudah mulai mersakan dengan tingkah pola oknum-oknum pejabat kini membuat resah rakyat Indonesia. Untuk itu dalam pendidikan di Indonesia perlu memperhatikan moralitas generasi yang jadi objek pendidikan, sehingga kelak menjadi pelaku-pelaku ekonomi atau pejabat tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang merugikan bangsa dan Negara.

Preventif lebih baik dariapda kuratif, mempersiapkan generasi di masa yang akan datang dengan moralitas yang tinggi lebih bagus, ini kelak yang akan memberantas korupsi secara alami. dan jiwa-jiwa nasionalis yang merakyatlah yang dapat menghacurkan pejabat yang bejat moralitasnya.

Pendidikan sebagai wujud meletakan pondasi negara Indonesia perlu anggaran yang lebih cukup, kalau bangsa kita kelak tidak hancur, akibat oknum-oknum yang bejat moralitasnya dan tidak bertanggung jawab.

Lebih Baik Preventif Sedini Mungkin Upaya Penanganan Korupsi

Program Pemerintah dalam upaya perang terhadap para koruptor bukan cerita lagi atau bukan opini lagi, terbukti salah satu gayus yang meuncul sebagai aktor terbaik sebagai suri teladan yang dilakuonkan di TV, ini akan tertangkapnya gayus-gayus lain yang bertopengkan pejabat, entah pegawai pemerintah maupun swasta. Rakyat kecil sempat penulis tangkap terutama orang-orang disekitar abang becak atau kalangan kecil, mengatakan Susno Duaji adalah Pahlawan dalam perang melawan Koruptor ! benarkah rakyat kecil merasakan  dari hasil sepak terjang dari susno duaji, meskipun nantinya mungkin juga akan merasakan  hawa jeruji penjara akibat kesalahan  kode etik ? ini kata abang-abang becak di pinggir jalan.

Ternyata kasus tersebut benar-benar menyentuh di kalangan paling bawah ! mereka tidak terima dengan oknum-oknum yang mengkorup uang hasil penarikan Pajak ! mereka dipercaya malah berkhianat, dengan mengambil keutungan pribadi sebesar-besarnya. Memang Hukuman mati sebaiknya diberikan pada koruptor-koruptor kelas kakap, supaya jera, dan bagi generasi berikutnya akan takut dengan pemandangan tiang gantungan yang disiapkan untuk para koruptor di bumi pertiwi.

Mati satu tumbuh seribu papatah ini yang dikhawatirkan terjadi di negeri kita ini, dengan tertangkapnya koruptor-koruptor yang beberapa gelintir jelas akan memunculkan koruptor – koruptor di daerah-daerah yang nantinya akan semakin parah, dengan membabi buta mengeruk kekayaan rakyat, yang dipercayakan kepada pemerintah untuk mengelolahnya.

Koruptor kelas teri didaerah-daerah belum sempat tersentu mengingat KPK hanya memberantas koruptor-koruptor kelas kakap yang beromzet trilyunan. Namun kalau koruptor kelas teri di daerah-daerah di hitung omzet -nya dari hasil pengambilan uang negara akan lebih besar lagi, mengapa ? karena justru pelakunya yang banyak, bukan omzet nya yang beasar. Dalam kalimat orang bijak…. ikan teri akan menggulingkan kapal induk yang maha besar karena jumlahnyab trilyunan, sehingga kapal tidak mampu untuk mengatasi jumlah ikan teri tersebut, dan sebaliknya nelayan mampu menangkap ikan paus yang maha besar kenapa ? karena ikanya cuman satu, tapi nelayan-nya jutaan manusia.

Dengan demikian sebaiknya perlu adanya tidakan instan, pendidikan anti korupsi, melalui pendidikan mulai Taman kanak-kanak hingga di tingkat Perguruan tinggi. Tentu saja banyak pakar-pakar pendidikan yang lebih tahu bagaimana bentuk-bentuk yang cocok untuk pengenalan anti korupsi untuk tingkat TK misalkan melalaui menyanyi, tingkat SD dengan berfikir kritis logis serta contoh-contoh atau gambar-gambar yang berkaitan dengan bagaimana cara menghindari kegiatan  korupsi.

Ironis  sekali kalau program Pemerintah dalam memberantas Korupsi belumj begitu difikirkan solusi preventifnya. Malah yang diberantas oleh Menteri pendidikan Bambang Sudibyo, malah mata pelajaran akuntansi, justru kalau bisa mata pelajaran akuntansi di berikan kepada siswa sejak Sekolah Dasar, sehingga kelak mereka tahu bagaimana cara menghindar dari kegiatan korupsi atau dapat perang melawan koruptor.

Tentu saja tidak hanya mata pelajaran Akuntansi saja yang diberikan kepada siswa sejak dini, tetapi juga nilai moral atau pesan moral yang penting. Kalau bisa pemerintah mengadakan Lomba Cipta Lagu yang bertemakan Perang melawan Koruptor, biar dengan melalui menyanyi anti korupsi  mampu dan dapat melekat di hati bangsa Indonesia.

BEKALI ANAK DENGAN KETRAMPILAN SEDERHANA

Banyak siswa yang kehinlangan ketrampilan-ketrampilanya, ketika masih belajar di sekolah. Baik tingkat Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar SMP SMA hingga Perguruan Tinggi. Kita ambil Contoh ketrampilan Kalkualator. Tidak jarang guru memarahi siswa nya ketika menggunakan Kalkulator, terutama saat pelajaran hitung-menghitung. Seharusnya ada saat – saat untuk wajib menggunakan kalkulator juga ada saat-saat dilarang menggunakan kalkulator, sehingga siswa akan senang bahkan mengembangkan ketrampilan yang ada pada dirinya. Jangan dipaksa menggembiri siswa yang ingin mengembangkan ketrampilanya. Tidak jarang sekolah-sekolah di Indonesia yang hanya memorsir cara kerja otak, sedangkan ketrampilan- ketrampilan jarang diberikan, karena ketrampilan itu seolah-olah hanya dibebankan pada mata pelajaran Kesenian. Padahal Life Skill yang diperlukan sesorang dalam memperhatikan hidup untuk menuju hidup yang layak sangant banyak seklai.

Sayang setiap guru yang ada di tanah air hampir jarang yang mau peduli dengan masa depan anak bangsa. yaitu hanya silabus oriented tanpa memperhatikan ketrampilan-ketrampilan yang berorientasi pada lingkungan dimana siswa tersebut berada. Laskar Pelangi yang sempat menggugah hati jutaan manusia-manusia Indonesia kini tinggal kenangan, tanpa ada folluow up-nya.

Untuk itu penulis menghimbau nari kita sumbangkan fikiran kita untuk masa depan generasi penerus bangsa sehingga banhgsa kita mempunyai manusia-manusia yang tidak hanya pintar tetapi juga kreatif serta mempunyai jutaan ketrampilan, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan. sertab  dapat membuka peluang-peluang bisnis ke dunia internasional.